Kualitas penduduk dan pembangunan
1.
KUALITASPENDUDUK
Kualitas
penduduk adalah tingkatkehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam
pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan.
Manusia selalu senantiasa berusaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya, Salah
satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, mata
pencaharian, dan lain-lain.
a.
Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pengelompokan Penduduk berdasarkan pendidikan dapat dikategorikan atas
penduduk tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan
tamat Akademi/Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan di Indonesia selalu megalami
kemajuan, namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia,
pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh :
1) Rendahnya
kesadaran masyarakat akan pentingnyapendidikan.
3) BelummeratanyasaranapendidikandiseluruhwilayahIndonesia.
Berdasarkan fenomena
tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan
pendidikan di Indonesia, seperti :
1) Menambah
dan meningkatkan kualitas guru
2) Melaksanakan
program wajib belajar dan orang tua asuh
3) Membangun
sekolah di daerah yang kurang jumlah sekolahnya
4) Memberikan
beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau memerlukan
5) Mengadakan
perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana sekolah b. Kualitas Penduduk
Menurut Tingkat Kesehatan
Ukuran tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat dilihat dari
angka kematian kasar, angka kematian ibu hamil/saat melahirkan, angka kematian
bayi, angka kematian menurut umur dan angka harapan hidup.
Negara
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kualitas kesehatan penduduk
yang rendah. Hal ini diakibatkan oleh faktor makanan dan gizi yang dikonsumsi,
kondisi lingkungan, fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga medis. Salah
satu masalah yang diakibatkan rendahnya kesehatan di Indonesia adalah
kekurangan gizi. Kurangnya gizi yang didapat oleh penduduk mengakibatkan
rendahnya ketahanan tubuh, daya kerja, cara berpikir, dan kreativitas.
1) Membangun
Posyandu
2) Menyelenggarakan
penyuluhan kesehatan dan gizi
3) Megadakan
imunisasi masal yang murah dan gratis
4) Menambah
jumlah dan menaikkan kualitas tenaga medis
5) Memperbanyak
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas
6) Sosialisasi
dan pencegahan wabah.
c.
Kualitas Penduduk Menurut Mata Pencarian
Seperti
diketahui, Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak penduduk
Indonesia yang bermatapencaharian sebagai seorang petani. Kemampuan masyarakat
Indonesia untuk bekerja di bidang lain, dirasa masih sangat rendah, dikarenakan
keterampilan penduduk Indonesia yang masih kurang.
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat di
negara Indonesia sangat berkaitan dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia.
Semakin tinggi pertambahan penduduk, maka jumlah angkatan kerja juga semakin
banyak. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, karena
angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut
bersaing. Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja harus segera diatasi karena
berkaitan dengan ketahanan nasional. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah
telah melakukan beberapa upaya, diantaranya :
1) Meningkatkan
keterampilan tenaga kerja melalui program melalui Kartu Pra Kerja,
2) Mengadakan
program hubungan dan perlindungan tenaga kerja
3) Mengurangi
pengangguran di daerah berpenduduk padat, miskin dan rawan terhadap bencana
alam, misalnya pembangunan desaProgram Penggunaan dan Penyebaran Tenaga Kerja
(PPTK), Bursa Tenaga Kerja, dan lain-lain.
2.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Salah
satu tahapan dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia adalah
pengembangan sumberdaya manusia. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan
lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat, dan
menjalankan kehidupan yang produktif. Pada dasarnya pembangunan manusia adalah
sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar manusia mampu memiliki Iebih
banyak pilihan, khususnya dalam pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Secara
garis besar pembangunan manusia sebagai ukuran kinerja pembangunan secara
keseluruhan dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu :
ü
umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)
ü
pengetahuan (knowledge)
ü
standar hidup layak (decent standard of living)
Pendekatan
tersebut kemudian dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sehingga IPM adalah pengukuran perbandingandari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di
seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara
adalahnegara maju, negara berkembang atau negara terbelakang. Ditentukannya
IPM menjadikan kita dapat mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia. Selain itu, IPM dapat menentukan peringkat
atau level pembangunan suatu wilayah/negara. Kriteria IPM suatu daerah dapat
dibagi atas :
ü
Jika IPM < 50, maka IPM rendah
ü
Jika 50 < IPM < 80, maka IPM sedang
ü
Jika IPM > 80, maka IPM tinggi
Semakin tinggi nilai IPM
suatu daerah, dalam arti semakin mendekati nilai 100, maka semakin bagus
tingkat pembangunan manusia di daerah tersebut.
Didalam ilmu demografiBonus Demografi terjadi dimana terjadi kondisi
transisi demografi yang sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif
(15-64 tahun) mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk
usia non-produktif (usia 0-14 dan di atas 64 tahun). Karena pada proporsi
penduduk ini, terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati oleh suatu negara
sebagai batu loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan.
Indonesia akan mendapat banyak keuntungan bonus demografi selama rentang
waktu 2020-2035. Puncaknya akan terjadi pada 2030. Jumlah usia angkatan kerja
(15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen
adalah penduduk dengan usia non-produktif. Bila dilihat dari jumlahnya,
penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk
non-produktif hanya 60 juta.
Gambar 4 Bonus demografi generasi
emas Indonesia
(Sumber : https://keluargaindonesia.id/infografik/generasi-emas-2045)
Munculnya bonus demografi ini tentu akan membawa dampak
sosial-ekonomi. Salah satunya menyebabkan tingkat penduduk produktif yang
menanggung penduduk non-produktif akan sangat rendah. Adanya kondisi bonus
demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan
kesejahteraan serta memakmurkan
masyarakat
apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat
menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara.
Apabila
suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi ini maka, jelas akan
terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan khususnya
Indonesia. Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini
diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait
serta pemerintah sebagai agen pembangunan yang ada disuatu negara agar manfaat
bonus demografi ini menjadi semakin kuat.
Jumlah
usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja yang
terampil serta memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang
produktivitasnya. Salah satu persiapan dalam hal ini adalah komitmen pemerintah
dalam penganggaran di bidang pendidikan. Agar besarnya anggaran bidang
pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas sumber daya manusia, terutama sumber
daya manusiayang akan masuk dalam bursa kerja dengan memperbanyak cakupan
pendidikan kejuruan dan ketrampilan serta melalui Balai-balai Latihan Kerja
terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta (Industri,perkebunan,pertambangan).
Prasyarat
yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat besar
dari bonus demografi yaitu harus memperhatikan;
a. Sumber
daya manusiayang berkualitas.
Masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan
pendapatan perkapita suatu negara apabila ada kesempatan kerja yang produktif.
b. Daya
serap tenaga kerja terhadap diversitas pekerjaan
Terserapnya tenaga kerja
menjadi faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak
dibutuhkannya tenaga kerja, maka pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan
akan meningkat pesat.
c. Meningkatkan
tabungan di tingkat rumah tangga.
Setiap rumah tangga memiliki
potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan untuk
orang lain sehingga angka pengangguran menurun.
d. Peranan
wanita dalam pasar kerja
e. Peran
perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja akan membantu peningkatan pendapatan
dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif menjadi benar-benar
produktif.
Setelah mempelajari materi ini, apa saja yang harus dilakukan oleh kalian untuk menjadi bagian dari generasi emas Indonesia? Usia kalian ketika 100 tahun Indonesia merdeka (tahun 2045) berapa nya? apakah masi masuk dalam usia produkstif?
4. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA
PENDUDUK
Setiap negara mempunyai masalah dibidang kependudukan. Masalah
kependudukan yang dihadapi suatu negara cenderung berbeda dengan negara yang
dihadapi negara lain. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia, memiliki
masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera
diatasi.Permasalahan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut;
a. Masalah
Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (jumlah)
1) Jumlah
Penduduk Besar
Penduduk
dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan
karena menjadi subjek dan objek pembangunan.Masalah jumlah penduduk yang besar
di antaranya adalah:
a) Jumlah
penduduk Indonesia menempati nomor empat di duniaUntuk jumlah penduduk yang ada
di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar 238.518.000 jiwa
di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020 akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa,
tentu saja menjadi maasalah yang cukup rumit yaitu:Pemerintah harus dapat
menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang
masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih
banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
Gambar 6. Munculnya pemukiman kumuh
akibat jumlah penduduk yang besar (Sumber : https://economy.okezone.com/read/)
b) Penyediaan
lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas
sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit
diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta
untuk mengatasi masalah ini.
2) Pertumbuhan
Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun dan periode 2000-2010 sebesar 1,49%, dan terus meningkat. Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang akan mengakibatkan berbagaia permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi dan social. Pertumbuhan penduduk pada 10 propinsi tertinggi dapat dilihat padagambar berikut.
Gambar 7.Pertumbuhan penduduk Indonesia (Sumber
: https://www.idntimes.com/science/discovery/)
3) Persebaran
Penduduk Tidak Merata
Persebaran
penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi,
kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Sebagai contoh Pulau Jawa dan
Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni
lebih kurang 60%
Selain
di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan.
Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya
hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11%
dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk
Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu
luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian
dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian
besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.
Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan
pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Persebaran
penduduk Indonesia dapat dilihat pada peta berikut!
Gambar 8.
Kepadatan penduduk Indonesia
(Sumber :
https://rizkypermanap.blogspot.com/2016)
Persebaran
penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan
penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan
penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota
besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat
menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
a) Munculnya
permukiman liar.
b) Sungai-sungai
tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun
dari pabrik-pabrik industri.
c) Terjadinya
pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
d) Timbulnya
berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.
b. Masalah
Penduduk yang Bersifat Kualitatif
1) Tingkat
Kesehatan
Meskipun
telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih
tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah
dengan melihat Angka kematian dan Angka harapan hidup. Angka kematian yang
tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendahAngka harapan hidup
yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news
Gambar 9. Angka harapan hidup
Indonesia
Kualitas
kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin
tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan
semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas
makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2) Tingkat
Pendidikan
Tingkat
pendidikannya penduduk di negara-negara yang sedang berkembang relatif lebih
rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan
tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Orang yang tingkat pendidikannya tinggi
diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Tingkat pendidikan diharapkan
berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam
bidang pendidikan yang dilakuka oleh pemerintah membawa dampak positif yang
signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
Rendahnya
tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
a) Pendapatan
perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau
berhenti sekolah sebelum selesai.
b) Ketidakseimbangan
antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas,
guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah
tertampung belajar di sekolah.
c) Masih
rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak
orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
d) Dampak
yang ditimbulkan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan
adalah: rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga
ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah
penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli
yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
e)
Munculnya pemukiman kumuh sebagai dampak
permasalahan kependudukan
Gambar 10. PerbandinganTingkat pendidikan negara ASEAN (Sumber : https://tirto.id/indeks-pendidikan-indonesia-)
Rendahnya tingkat pendidikan
mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini tampak
dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar,
sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan
secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat
jalannya pembangunan.
3) Tingkat
Pendapatan
Indonesia
tidak termasuk negara miskin, namun jumlah penduduk Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan pada tahun 2020menurut catatan BPS meningkat. Kemakmuran
berbanding lurus dengan kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi kualitas
sumber daya manusiapenduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak
negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya
tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.
Pendapatan
perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.Pendapatan
per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat
rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya.
Bila hasil industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini
akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit
ditingkatkan.Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga
mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah.Bila kemampuan menabung rendah,
pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak
lancar.
5.
UPAYA
MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Upaya Mengatasi Permasalahan
Kependudukan di Indonesia telah diupayakan melalui:
a.
Pengurangan pertumbuhan penduduk.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun. Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya
cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga
berencana di seluruh tanah air.
Keluarga berencana (KB) merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah
anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap
keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga
kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup
anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Selain program keluarga berencana, pertumbuhan
penduduk dapat dikendalikan dengan kewajiban pendidkan dasar dan menengah.
Wawasan masyrakat yang mulai terbuka melalui proses pendidikan menimbulkan
paham kesetaraan antara jenis kelamin sehingga perempuan diberi kesempatan
untuk sekolah yang tinggi dan menempati posisi-posisi pekerjaan strategis
dengan jenjang karier jelas menjadikan perempuan menunda pernikahannnya untuk
mengejar karier atau sekolah. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada tidak
terjadinya pernikahan dini sehingga menahan laju tingkat kelahiran penduduk.
b. Upaya mengatasi
masalah penyebaran penduduk yang tidak merata. Upaya-upaya yang telah dilakukan
pemerintah diantaranya:
1) Pemerataan
pembangunan.
2) Penciptaan
lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
3) Pemberian
penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
4) Program
Transmigrasi, dengan tujuan;
c. Upaya
mengatasi masalah rendahnya kualitas kesehatan.
Usaha-usaha
pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk
Indonesia
yaitu:
1) Melaksanakan
program perbaikan gizi, teruatama pada balita dengan POSYANDU
2) Perbaikan
lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi
sarana dan prasarana kesehatan.
3) Penambahan
jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
4) Pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular.
5) Pembangunan
Puskesmas dan rumah sakit.
6) Pemberian
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
7) Penyediaan
air bersih.
d. Upaya
mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan.
Usaha-usaha
pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
1) Menambah
jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
2) Menambah
jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
3) Pelaksanaan
program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran
1994/1995.
4) Pemberian
bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di
sekolahnya.
5) Membangun
perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
6) Menambah
sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
7) Menggalakkan
partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan
ketrampilan.
8) Penyediaan
fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di
Indonesia.
9) Penciptaan
kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
10) Peningkatan
kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah
11) Penyediaan
program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
12) Mempelopori
riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga-lembaga pemerintah
e. Upaya
mengatasi masalah rendahnya tingkat pendapatan penduduk dengan Upaya menaikan
pendapatan perkapita yang dilakukan pemerintah diantaranya:
1) Meningkatkan
pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
2) Meningkatkan
kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang
dimiliki bangsa Indonesia.
3) Memperkecil
pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan
pendidikan.
4) Memperbanyak
hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian,
perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
5) Memperluas
lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.
6) Penciptaan
perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik
PMDN ataupun PMA.
7) Optimalisasi
peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap
tenaga kerja.
8) Penyederhanaan
birokrasi dalamperizinan usaha. Pembangunan fasilitas umum (jalan, telepon)
sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar